Home » News » Call to Action, Teknik agar Pelanggan Membeli Produk

Call to Action, Teknik agar Pelanggan Membeli Produk

Call to Action, Teknik agar Pelanggan Membeli Produk

Call to Action adalah jurus pamungkas dalam strategi pemasaran digital. Tanpa Call to Acton yang tepat, pengunjung website atau media sosialmu hanya melihat tanpa melakukan tindakan lebih lanjut. CTA yang kuat bisa menjadi pembeda antara produk yang laris manis dan yang hanya dipandangi.

Call to Action atau CTA bisa berupa tombol, kalimat ajakan, atau tautan yang mengarahkan calon pelanggan untuk melakukan tindakan. Misalnya, membeli produk, mendaftar, menghubungi, atau sekadar membaca lebih lanjut. Dalam digital marketing, CTA ialah jangkar yang menahan perhatian pengunjung agar tidak pergi begitu saja.

Lebih dari itu, teknik CTA ini bisa dikemas dengan berbagai gaya yang menarik dan persuasif. Di artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh bagaimana menyusun CTA yang efektif dan menggugah. Yuk, kita mulai!

Definisi Call to Action

Call to Action (CTA) adalah elemen penting dalam dunia pemasaran digital. Ia bertugas untuk mengarahkan audiens agar melakukan tindakan yang diinginkan oleh pemilik bisnis. Tindakan ini bisa bermacam-macam: membeli produk, berlangganan newsletter, mengisi formulir, hingga mengikuti akun media sosial.

Mari ambil contoh dari brand Indonesia, Tokopedia. Di setiap halaman produknya, selalu ada tombol hijau besar bertuliskan “Beli Sekarang”. Tombol ini diletakkan di posisi strategis: tepat di bawah informasi produk. Hal ini adalah bagian dari strategi CTA yang matang.

Contoh lainnya datang dari Ruangguru. Saat mengiklankan produk edukasinya, mereka kerap menggunakan teknik seperti “Mulai Belajar Gratis!” atau “Daftar Kelas Hari Ini”. Kalimat-kalimat tersebut mengandung kata kerja aktif dan urgensi, dua unsur penting dalam menciptakan ajakan yang efektif.

Baca juga: 15+ Cara Meningkatkan Omzet Penjualan Produk

Pentingnya CTA dalam Penjualan Produk atau Jasa

Call to Acton jadi titik krusial dalam seluruh proses pemasaran. Ibarat ujung tombak, teknik ini menjadi pengarah akhir yang menentukan apakah calon pelanggan akan mengambil tindakan atau tidak. Tanpanya, pesan pemasaran hanya akan berhenti sebatas informasi.

Selain itu, teknik ini membantu menciptakan alur komunikasi yang jelas antara bisnis dan pelanggan. Kamu bisa memandu audiens untuk terus bergerak ke tahap berikutnya: dari membaca konten ke berlangganan, dari melihat produk ke melakukan pembelian.

“People don’t buy what you do, they buy why you do it.”
— Simon Sinek

Keberadaan Call to Action juga membantu mengevaluasi performa konten. Misalnya, jika CTA pada sebuah landing page memiliki tingkat klik tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa kontennya menarik dan penawarannya menggoda. Sebaliknya, jika CTA sepi klik, bisa jadi ada yang salah pada pesan, desain, atau bahkan penempatan.

Mari kita lihat contoh nyata dari Gojek. Aplikasi ini menggunakan CTA seperti “Pesan Sekarang” atau “Coba GoFood” untuk memudahkan pengguna mengambil tindakan dalam sekali klik. Bahkan, di kampanye GoPay, CTA seperti “Bayar Pakai GoPay Sekarang dan Dapatkan Cashback” mampu mendorong pengguna untuk langsung mencoba fitur tersebut.

Call to Action, Teknik agar Pelanggan Membeli Produk

Jenis-Jenis Call to Action

Dalam dunia pemasaran digital, tidak semua ajakan diciptakan sama. Setiap jenis Call to Action (CTA) memiliki tujuan, gaya, dan konteks penggunaan yang berbeda. Berikut ini adalah empat jenis CTA yang umum digunakan dalam dunia bisnis, lengkap dengan penjelasannya:

1. Call to Action Transaksional

CTA transaksional adalah jenis yang paling langsung dan berorientasi pada penjualan. Tujuannya sederhana: Mendorong audiens untuk segera membeli produk atau menggunakan layanan. Kalimat seperti “Beli Sekarang”, “Dapatkan Diskon Hari Ini”, atau “Langganan Sekarang Juga” menjadi senjata utama.

Jenis CTA ini biasanya digunakan dalam iklan, halaman produk, atau kampanye penawaran terbatas. Kamu mungkin pernah melihatnya di laman checkout marketplace atau saat flash sale berlangsung. Waktu adalah kunci. Maka CTA ini sering dikombinasikan dengan unsur urgensi atau kelangkaan seperti “Hanya Hari Ini!” atau “Stok Terbatas!”.

2. CTA Edukatif

Berbeda dari pendekatan transaksional, CTA edukatif berfokus pada memberi nilai sebelum meminta sesuatu. Tujuannya adalah membangun kepercayaan, mendidik calon pelanggan, dan memperkuat posisi brand sebagai sumber informasi yang kredibel.

Jenis ini biasanya berbentuk kalimat seperti “Pelajari Lebih Lanjut”, “Baca Panduan Lengkapnya”, atau “Tonton Video Selengkapnya”. Ajakan ini tidak langsung menjual, namun perlahan mengantar audiens masuk ke dalam funnel marketing. Semakin mereka paham manfaat produk, semakin tinggi kemungkinan mereka membeli di tahap selanjutnya.

CTA edukatif sangat ideal digunakan di blog, artikel, e-book, atau halaman produk dengan penjelasan mendalam. Semakin bernilai kontennya, semakin besar daya dorong untuk mengubah audiens menjadi pelanggan.

3. Call to Action Sosial

Selanjutnya, CTA sosial. Tujuannya: Mendorong interaksi dan keterlibatan audiens di platform media sosial. Meskipun tidak selalu berujung pada penjualan, ajakan ini memainkan peran penting dalam membangun komunitas dan memperkuat brand awareness.

Contoh kalimat yang sering digunakan antara lain: “Follow Kami di Instagram”, “Bagikan Artikel Ini ke Temanmu”, atau “Tinggalkan Komentar di Bawah”. Ajakan semacam ini memperluas jangkauan konten secara organik dan memperbesar peluang terciptanya user-generated content.

Strategi ini banyak diterapkan oleh brand seperti Kopi Kenangan, yang sering memancing komentar di unggahan mereka dengan pertanyaan ringan seperti “Tag Teman Nongkrongmu!”. Atau Mamikos, yang aktif membagikan tips ngekos dengan ajakan “Share jika Bermanfaat”.

4. CTA Lead Generation

Jenis CTA ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi kontak calon pelanggan, seperti nama, email, atau nomor telepon. Data ini sangat penting untuk strategi pemasaran jangka panjang seperti email marketing, retargeting, dan nurturing.

Kalimat seperti “Isi Formulir untuk Mendapatkan Konsultasi Gratis”, “Download E-book Gratis”, atau “Coba Demo Sekarang” adalah contoh CTA lead generation yang umum digunakan. Ajakan ini sering ditemukan di halaman landing page, pop-up situs web, atau akhir artikel edukatif.

Brand seperti Lifepal berhasil memanfaatkan jenis ini untuk menarik leads dengan menawarkan e-book keuangan atau kalkulator asuransi gratis. Sementara itu, Mekari menyediakan free trial software akuntansi atau HR yang hanya bisa diakses setelah pengguna mengisi formulir data.

Baca juga: 9 Cara Membuat Bisnis Plan untuk Menarik Investor

Cara Membuat CTA yang Efektif

Call to Action (CTA) yang sukses tidak hanya bergantung pada pilihan kata. Lebih dari itu, CTA yang benar-benar bekerja melibatkan kombinasi antara bahasa, desain, waktu, dan manfaat. Berikut adalah lima cara membuat teknik ini agar pesan pemasaranmu makin kuat dan berdampak:

1. Gunakan Kata Kerja yang Kuat

Langkah pertama dalam membuat CTA ialah memilih kata kerja aktif yang kuat. Kata-kata seperti “Dapatkan”, “Coba”, “Pelajari”, “Daftar”, atau “Unduh” memberikan kesan langsung dan mendorong aksi segera. Hindari kalimat pasif yang membingungkan atau membuat audiens ragu.

2. Ciptakan Urgensi

Membangun urgensi dalam CTA bisa membuat audiens merasa bahwa mereka harus segera bertindak, atau kehilangan kesempatan. Penggunaan frasa seperti “Hari Ini”, “Terbatas”, “Sekarang Juga”, atau “Cuma Sampai Malam Ini” adalah teknik yang umum dan sangat efektif. Urgensi memanfaatkan rasa takut kehilangan (FOMO), yang sering kali menjadi pemicu konversi.

3. Tawarkan Manfaat yang Jelas

Sebuah CTA yang baik bukan hanya tentang menyuruh, tapi juga menjelaskan apa untungnya bagi audiens. Jelaskan secara langsung manfaat yang akan didapatkan jika mereka mengikuti ajakan tersebut. Frasa seperti “Download E-book Gratis dan Tingkatkan Penjualanmu” jauh lebih menarik dibanding hanya “Download Sekarang”.

Contoh praktiknya bisa dilihat pada Sociolla yang sering menyertakan CTA seperti “Daftar Sekarang dan Dapatkan Diskon 20% untuk Pembelian Pertama”. Kalimat tersebut memberikan alasan kuat untuk bertindak: Ada imbalan yang jelas dan langsung terasa.

4. Desain Menarik

CTA tidak akan efektif jika tidak terlihat. Pastikan elemen visual dari CTA menarik di antara elemen lainnya. Gunakan warna yang kontras, font yang mudah dibaca, dan penempatan strategis di dalam halaman. Ajakan ini sebaiknya tidak hanya tampil di bagian akhir, tapi juga di tengah konten atau pada posisi yang paling mungkin dilihat audiens.

Brand lokal seperti Traveloka menggunakan tombol CTA berwarna biru terang dengan tulisan putih yang kontras, diposisikan tepat di bawah informasi harga. Ini memberikan kejelasan tanpa mengganggu pengalaman pengguna. Penggunaan ruang kosong di sekitarnya juga membantu menarik perhatian ke CTA tersebut.

5. Uji A/B untuk Optimasi

Tidak ada satu rumus pasti untuk CTA yang berhasil. Oleh karena itu, penting untuk melakukan A/B testing. Uji beberapa versi CTA dengan perbedaan kata, warna tombol, penempatan, hingga panjang teks. Dengan data hasil pengujian, Sobat Berdikari bisa mengetahui versi mana yang paling efektif.

Call to Action, Teknik agar Pelanggan Membeli Produk

20 Contoh CTA yang Efektif & Menarik

CTA atau Call to Action bisa hadir dalam banyak bentuk. Mulai dari kalimat ajakan yang singkat, tombol mencolok di halaman website, hingga ajakan yang terasa personal di akhir konten. Untuk membantumu mendapatkan inspirasi, berikut ini adalah 20 contoh CTA yang terbagi dalam empat jenis utama.

Call to Action Transaksional

  • Beli Sekarang
  • Dapatkan Promo Hari Ini
  • Checkout Sebelum Stok Habis
  • Daftar Sekarang dan Hemat 20%
  • Pesan Tiketmu Sekarang

CTA Informasional

  • Pelajari Lebih Lanjut
  • Unduh E-book Gratis
  • Lihat Detail Produk
  • Jelajahi Fitur Lengkap
  • Tonton Video Selengkapnya

Call to Action Sosial

  • Bagikan ke Temanmu
  • Ikuti Kami di Instagram
  • Like dan Subscribe Sekarang
  • Komentar Pendapatmu di Bawah
  • Tag Temanmu yang Butuh Ini

CTA Interaktif

  • Mulai Kuis Sekarang
  • Coba Demo Gratis
  • Isi Formulir Ini
  • Jadwalkan Konsultasi Gratis
  • Kirim Pertanyaanmu Sekarang

Baca juga: 16+ Contoh Copywriting Menarik untuk Marketing

Terapkan Call to Action agar Penjualanmu Naik!

Call to Action bukan sekadar ajakan biasa loh. Ia merupakan jembatan antara konten yang menarik dan aksi dari audiens. Dalam dunia digital yang semakin bising, CTA adalah suara yang membimbing pengunjung agar tidak hanya berhenti membaca, tapi juga mengambil langkah.

Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikannya ke rekan bisnis atau teman sesama pejuang digital. Semakin banyak yang belajar, semakin kuat komunitas kita. Kami juga ingin mendengar pendapatmu! Tinggalkan komentar di bawah tentang CTA mana yang paling sering kamu gunakan.

“Make it simple. Make it memorable. Make it inviting to look at. Make it fun to read.” — Leo Burnett

Call to Action bukan tentang menjual secara agresif, tapi mengarahkan dengan empati. Maka dari itu, teruslah bereksperimen, belajar dari data, dan jangan takut untuk berinovasi. Selamat mencoba!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top