Home » Article » Cara Membuat Buyer Persona agar Strategi Marketing Lebih Efektif

Cara Membuat Buyer Persona agar Strategi Marketing Lebih Efektif

Dalam dunia bisnis dan digital marketing, memahami siapa calon pelanggan Kamu adalah langkah yang sangat penting. Di sinilah peran buyer persona menjadi sangat krusial. Karena itu, Kamu harus paham cara membuat buyer persona.

Buyer persona membantu pemilik bisnis dan digital marketer mengenali pelanggan ideal secara lebih mendalam, sehingga strategi pemasaran yang dibuat benar-benar relevan dengan kebutuhan target audiens.

Baca Juga: Keuntungan Bisnis Model B2C E-Commerce yang Jarang Diketahui

Apa Itu Buyer Persona?

Buyer persona adalah gambaran fiktif yang mewakili pelanggan ideal bisnis Kamu. Profil ini dibuat berdasarkan data nyata, seperti perilaku pelanggan, kebutuhan, kebiasaan, hingga tantangan yang mereka hadapi.

Dengan memiliki buyer persona, Kamu tidak lagi menebak-nebak siapa yang akan membeli produk atau layananmu. Sebaliknya, Kamu bisa menyusun strategi pemasaran yang lebih terarah dan efisien

Tanpa buyer persona, tim marketing sering kebingungan saat menganalisis performa iklan, engagement media sosial, atau hasil kampanye digital lainnya. Buyer persona membantu Kamu:

  • Memahami tujuan dan motivasi pelanggan
  • Menyusun konten yang sesuai dengan kebutuhan audiens
  • Mengoptimalkan penargetan iklan digital
  • Mengurangi biaya pemasaran yang tidak efektif
  • Meningkatkan konversi dan loyalitas pelanggan

Dengan kata lain, buyer persona adalah fondasi penting dalam customer segmentation dan strategi pemasaran jangka panjang.

Cara Membuat Buyer Persona yang Efektif

Baca Juga: 7 Cara Menaikkan Rating Google Bisnis agar Visibilitas Usaha Meningkat

Berikut langkah-langkah cara membuat buyer persona yang bisa Kamu terapkan secara praktis:

1. Analisis Database Kontak Pelanggan

Mulailah dengan mengecek database pelanggan atau prospek yang sudah Kamu miliki. Perhatikan pola seperti, dari mana mereka mengenal bisnis Kamu, konten apa yang paling sering mereka akses dan produk atau layanan yang paling diminati

Kamu bisa melengkapi data ini dengan pertanyaan berbasis demografis, seperti usia, lokasi, pekerjaan, atau latar belakang pendidikan. Pengumpulan data bisa dilakukan lewat telepon, wawancara langsung, maupun survei online.

2. Gunakan Formulir untuk Mengumpulkan Data

Formulir online adalah alat yang sangat efektif untuk mengumpulkan informasi buyer persona. Misalnya, jika target pasar Kamu berbeda berdasarkan ukuran perusahaan, tambahkan kolom khusus tentang skala bisnis di formulir pendaftaran.

Dari data tersebut, Kamu bisa menyaring audiens dan menyesuaikan penawaran produk atau layanan sebagai solusi atas masalah yang mereka hadapi.

3. Manfaatkan Masukan dari Tim Penjualan

Tim penjualan adalah pihak yang paling sering berinteraksi langsung dengan calon pelanggan. Mintalah feedback dari mereka, terutama tentang, karakter prospek yang paling sering tertarik, pertanyaan yang sering diajukan pelangga.

Selain itu, tanyakan alasan umum pelanggan melakukan atau membatalkan pembelian. Jika memungkinkan, sertakan kutipan langsung dari hasil percakapan atau wawancara untuk memperkuat gambaran buyer persona.

4. Lakukan Wawancara dengan Pelanggan dan Prospek

Customer interview adalah cara terbaik untuk mendapatkan insight yang lebih mendalam. Dalam sesi ini, Kamu bisa menggali, alasan mereka memilih produk Kamu, masalah yang ingin mereka selesaikan dan harapan terhadap produk atau layanan.

Gunakan bahasa yang sesuai dengan karakter bisnismu. Contohnya, jika Kamu menjual produk parfume untuk remaja, gunakan gaya bahasa yang santai dan kasual agar terasa lebih dekat.

5. Tentukan Buyer Persona Utama

Dari hasil penelitian, setidaknya buat satu buyer persona utama yang akan menjadi acuan dalam menyusun strategi pemasaran. Persona ini akan membantu Kamu menentukan jenis konten yang harus dibuat dan channel pemasaran yang paling efektif.

Saat menerapkan cara ini gunakan gaya komunikasi yang tepat. Dengan begitu, buyer persona membuat strategi marketing menjadi lebih fokus, efisien, dan tepat sasaran.

6. Buat Buyer Persona Negatif

Selain menentukan siapa target pelanggan ideal, Kamu juga perlu mengenali siapa yang bukan target pasar. Buyer persona negatif adalah profil orang-orang yang kemungkinan besar tidak tertarik atau tidak menguntungkan bagi bisnis Kamu.

Dengan mengenali persona ini, Kamu bisa menghindari pemborosan anggaran iklan dan meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran.

Baca Juga: 7 Penyebab Website Bisnis Tidak Dapat Leads dan Cara Mengatasinya

7. Kategorikan Jenis Buyer Persona

Agar lebih mudah dipahami, Kamu bisa mengelompokkan buyer persona ke dalam beberapa kategori berikut:

  • Methodical Persona: Pelanggan yang berpikir logis dan detail. Mereka membutuhkan informasi lengkap dan nilai produk yang jelas sebelum membeli.
  • Competitive Persona: Tipe pelanggan yang menyukai tantangan dan ingin selalu unggul. Mereka tertarik pada produk yang membantu meningkatkan performa atau pencapaian.
  • Humanistic Persona: Pelanggan yang cenderung berhati-hati dan membutuhkan pendekatan personal sebelum mengambil keputusan.
  • Spontaneous Persona: Pelanggan yang lebih mengandalkan emosi. Strategi promosi yang menarik secara visual dan emosional biasanya sangat efektif untuk tipe ini.

Memahami cara membuat buyer persona bukan hanya tentang mengumpulkan data, tetapi juga tentang memahami manusia di balik angka dan statistik. Dengan buyer persona yang tepat, Kamu bisa menciptakan strategi pemasaran yang lebih relevan.

Scroll to Top