Home » Article » 7 Kesalahan Desain Grafis yang Bisa Berakibat Fatal

7 Kesalahan Desain Grafis yang Bisa Berakibat Fatal

7 Kesalahan Desain Grafis yang Bisa Berakibat Fatal

Desain grafis punya peran besar dalam keberhasilan sebuah konten marketing. Sebelum seseorang membaca isi tulisanmu, hal pertama yang mereka lihat tentu adalah tampilannya. Karena itu, Kamu harus menghindari kesalahan desain grafis.

Jika desainnya menarik, orang akan tertarik untuk membaca lebih jauh. Tapi kalau tampilannya berantakan atau tidak enak dilihat, bisa-bisa mereka langsung melewatkannya begitu saja.

Baca Juga: 7 Cara Membuat Video Animasi Pembelajaran untuk Promosi Bisnis

Kesalahan Desain Grafis yang Perlu Dihindari

Berikut ini adalah 7 kesalahan desain grafis, lengkap dengan tips mudah untuk memperbaikinya, seperti yang dijelaskan oleh Roger C. Parker, seorang ahli desain grafis:

1. Terlalu Banyak Menggunakan Warna

Salah satu kesalahan paling umum adalah penggunaan warna yang berlebihan. Banyak orang berpikir semakin banyak warna yang digunakan, semakin menarik hasil akhirnya. Padahal, hal ini justru bisa membuat pembaca sulit fokus pada pesan utama.

Kombinasi warna yang terlalu cerah atau latar belakang berwarna solid di belakang teks sering kali membuat tulisan menjadi sulit dibaca. Misalnya, teks kuning di atas latar biru terang akan membuat pembaca harus memicingkan mata untuk memahami isi tulisan.

Untuk itu, gunakan warna secara bijak. Pilih satu atau dua warna utama yang bisa mewakili identitas brand atau pesan yang ingin Kamu tampilkan. Warna netral seperti putih atau abu muda cocok digunakan sebagai latar belakang agar teks mudah dibaca.

2. Tidak Menyertakan Nomor Halaman

Kesalahan lainnya yang sering diabaikan adalah lupa menambahkan nomor halaman pada desain, terutama jika Kamu sedang membuat publikasi seperti majalah, katalog, atau laporan.

Tanpa nomor halaman, pembaca bisa merasa kebingungan saat ingin kembali ke informasi yang sebelumnya mereka baca. Selain itu, nomor halaman juga memberi kesan bahwa desainmu lebih teratur dan profesional.

Sebagai solusi, sertakan nomor halaman di setiap lembar desain publikasi. Kamu bisa meletakkannya di bagian bawah tengah atau sudut bawah kanan halaman. Pastikan ukuran dan jenis hurufnya konsisten di setiap halaman agar terlihat rapi.

Baca Juga: 7 Elemen Desain Grafis yang Wajib Dikuasai

3. Baris Teks Terlalu Panjang

Pernah nggak Kamu merasa cepat lelah saat membaca tulisan di layar atau kertas? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena baris teks yang terlalu panjang. Banyak orang tidak menyadari bahwa tata letak teks yang memanjang dari margin kiri sampai kanan.

Ketika teks tidak punya ruang kosong di sekitarnya, pembaca akan sulit menemukan titik fokus dan cenderung kehilangan konsentrasi setelah beberapa paragraf. Ruang putih atau white space justru sangat penting karena berfungsi untuk jeda visual.

Coba batasi panjang baris teksmu. Idealnya, satu baris berisi sekitar 50–70 karakter saja. Pastikan juga ada ruang putih di sisi kiri dan kanan halaman agar tampilan lebih seimbang.

4. Menggunakan Jenis Huruf (Typeface) yang Tidak Tepat

Kesalahan Desain grafis yang sering dilakukan adalah salah memilih jenis huruf. Banyak desainer pemula tergoda memakai font yang terlihat “unik” atau “menarik,” padahal tidak semua jenis huruf cocok untuk semua konteks.

Secara umum, ada tiga jenis utama font yang perlu Kamu kenal: dekoratif, serif, dan sans serif. Di sini, Kamu bisa memilih jenis elemen visual yang butuh perhatian lebih, seperti logo.

Untuk teks utama, gunakan font serif agar nyaman dibaca dalam jangka waktu lama. Sedangkan untuk judul atau elemen informasi yang butuh keterbacaan tinggi, pilih font sans serif.

5. Ukuran Huruf yang Tidak Tepat

Ukuran huruf mungkin terlihat sepele, tapi sebenarnya sangat menentukan kenyamanan pembaca. Huruf yang terlalu besar bisa membuat teks terlihat “penuh” dan sulit untuk diatur dalam satu halaman.

Sebaliknya, huruf yang terlalu kecil juga menyulitkan mata karena pembaca harus terus menggerakkan pandangan dari kiri ke kanan dengan jarak pandang yang pendek. Ukuran huruf yang terlalu kecil juga bisa menurunkan minat baca.

Gunakan ukuran huruf yang seimbang. Ukuran 12 poin umumnya dianggap paling ideal dan mudah dibaca, terutama untuk teks utama. Untuk judul atau subjudul, Kamu bisa menggunakan ukuran lebih besar agar terlihat menonjol dan menarik perhatian.

6. Headline yang Sulit Dibaca

Judul atau headline adalah bagian pertama yang dilihat pembaca, dan dari sinilah perhatian mereka ditarik. Tapi banyak desainer justru membuat kesalahan dengan menampilkan judul yang terlalu rumit.

Menggunakan huruf kapital seluruhnya pada judul memang terlihat tegas, tapi justru bisa membuat teks sulit dibaca. Selain itu, jika warna judul terlalu mirip dengan warna teks di bawahnya.

Pastikan judul memiliki kontras yang kuat dengan isi teks di bawahnya. Misalnya, gunakan warna yang lebih mencolok atau jenis huruf yang sedikit berbeda. Hindari penggunaan huruf kapital semua, dan kombinasikan huruf besar serta kecil.

Baca Juga: Bikin Kaya! Ini Dia Aplikasi Jual Foto Terbaik 2025, Cara Mudah dan Proses Cepat

7. Kesalahan dalam Memenggal Kata atau Konten

Kesalahan berikutnya yang sering terjadi adalah dalam cara memecah teks menjadi paragraf atau bagian-bagian kecil. Banyak desainer membuat teks yang panjang tanpa jeda, sehingga pembaca cepat kehilangan fokus.

Dengan membuat subjudul atau anak judul, Kamu membantu pembaca memahami isi teks dengan lebih mudah. Setiap subjudul berfungsi sebagai titik masuk baru ke dalam isi tulisan, sekaligus mencegah tampilan desain terlihat monoton dan membosankan.

Gunakan subjudul yang relevan untuk membagi konten menjadi beberapa bagian kecil. Selain membantu pembaca, hal ini juga memperindah tampilan desain karena halaman tidak terlihat padat.

Kesalahan desain grafis memang jarang disadari. Meski demikian, hal ini bisa berakibat fatal. Bahkan, peluang desain dilirik oleh calon pelanggan sangatlah kecil. Untuk itu, Kamu harus selektif saat membuat desain grafis.

Scroll to Top