Kamu sedang mengelola akun media sosial atau website bisnis untuk perusahaan? Dan bingung mau bikin konten apa aja? Nah, kalau begitu kamu perlu membuat perencanaan konten yang tepat. Untuk membantu membuat perencanaan konten yang tepat, kamu juga perlu tahu cara membuat content pillar atau pilar konten.
Seperti namanya, content pillar bagaikan tiang yang berfungsi sebagai penopang dari keseluruhan strategi konten. Dengan content pillar, pembuatan konten akan menjadi lebih relevan dan sesuai dengan tujuan dari bisnis atau perusahaan.
Nah, untuk tahu lebih lanjut tentang content pillar, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang apa itu content pillar, jenis-jenis content pillar dan contohnya, manfaatnya, dan cara membuat dan menentukan content pillar yang tepat untuk bisnismu. Yuk, simak sampai tuntas ya!
Apa itu Content Pillar?
Seperti yang dijelaskan singkat di atas, content pillar adalah topik utama yang akan menjadi pondasi dalam mendukung strategi konten media sosial perusahaan atau bisnis.
Pada umumnya, content pillar ini akan mencakup 3-5 topik besar yang menjadi pedoman dalam membuat konten-kontennya. Adapun penentuan content pillar sendiri ditentukan oleh dua hal, yaitu kebutuhan audien dan kebutuhan perusahaan atau bisnis.
Maka dari itu, penggunaan content pillar ini dimaksudkan agar konten yang dihasilkan tetap konsisten dan relevan dengan tujuan perusahaan dan relevan dengan audien.
Penggunaan content pillar tidak hanya digunakan untuk strategi social media marketing. Tetapi juga, content pillar dapat digunakan untuk konten website seperti artikel blog, infografis, podcast, dan lain sebagainya.
Baca juga: 5 Manfaat Instagram untuk Bisnismu!
Jenis-jenis Content Pillar dan Contohnya untuk Bisnis
Terdapat beragam jenis content pillar yang dapat kamu gunakan. Namun berikut ini adalah jenis-jenis content pillar yang umum untuk digunakan untuk bisnis atau perusahaan.
1. Promotional
Jenis content pillar yang pertama adalah promotional content. Promotional content adalah konten promosi yang ditujukan agar followers tertarik untuk membeli atau menggunakan layanan perusahaan.
Jenis content pillar ini dapat Anda bagi menjadi sub-content yang meliputi promosi dan product knowledge. Sehingga, kamu dapat menunjukkan kelebihan dari produk atau layanan yang ditawarkan.
Dalam hal ini, tentunya perusahaan harus dapat membuat konten yang unik dan kreatif agar dapat menarik perhatian konsumen.
Sebagai contoh, kamu dapat melihat salah satu konten Instagram dari ASUS yang bergerak di bidang teknologi. Konten tersebut menjelaskan tentang keunggulan dari salah satu produk mereka. Pada konten ini, audien dapat mengetahui fitur apa saja dari produk tersebut.
2. Educational
Konten edukasi atau pendidikan juga penting untuk menjadi content pillar untuk strategi konten perusahaan. Di sini, kamu dapat memberikan informasi atau nilai-nilai tertentu yang bisa jadi dianggap penting oleh audien. Ini dapat berkaitan dengan fitur, manfaat, atau bagaimana produk tersebut akan membantu kesulitan dari customer.
Selain itu, kamu juga dapat memberikan konten-konten edukasi lainnya yang tetap relevan dengan perusahaan atau bisnismu. Ini dapat meliputi tips & trik, infografis, dan press release atau siaran press.
Contohnya dari salah satu klinik spa dan perawatan tubuh Mirah Spa of Beauty ini. Selain mempromosikan berbagai treatment kecantikan dan spa, konten tersebut juga dapat membagikan konten edukasi seperti manfaat lulur dan lain sebagainya. Konten edukasi pada umumnya akan lebih cocok dengan menggunakan tipe konten carousel.
Selain itu, konten edukasi juga dapat kamu distribusikan menjadi konten pada artikel blog, seperti di bawah ini.
3. Entertainment
Pada umumnya, banyak orang yang menggunakan media sosial sebagai media hiburan, seperti membaca atau melihat konten-konten lucu yang menghibur dan inspiratif. Maka dari itu, entertainment content juga perlu kamu terapkan untuk menarik audien dan meningkatkan engagement.
Dalam entertainment content, kamu dapat menyajikan berbagai sub-content yang kreatif dan menghibur, seperti cerita lucu, POV, meme, kuis, games, topik yang sedang trending dan lainnya. Tentunya, dengan menerapkan jenis konten ini, tim media sosial perlu membuat konten yang kreatif namun tetap menggambarkan identitas perusahaan.
Sebagai contoh, kamu dapat melihat salah satu konten Netflix di atas. Netflix yang dikenal dengan layanan streaming TV dan film ini selain sering membagikan konten informasi tentang film terbaru, Netflix juga sering membagikan konten yang menghibur dengan tetap membawa identitasnya.
4. Conversational
Jenis konten berikutnya adalah conversational content, yaitu konten yang mengandalkan user journey. Jadi, dalam menerapkan jenis konten ini kamu perlu memperhatikan dan memahami setiap tahapan user journey.
Hal ini dilakukan agar dapat mencapai KPI (Key Performance Indicator) dan tujuan yang sudah ditetapkan. Selain itu, dengan penggunaan konten yang didasarkan pada customer journey juga mampu dalam meningkatkan peluang pembelian atau conversion.
Nah, salah satu contoh dari conversational content adalah salah satu postingan dari Disney Plus Hotstar yang bertanya kepada audien. Konten seperti ini dapat menarik perhatian follower dan membangun interaksi dengan mereka.
5. Inspiration
Konten inspirasi juga dapat kamu gunakan untuk mendukung strategi content social media. Jenis konten ini dapat mencakup review customer, testimoni, atau quotes. Inspiration content dapat kamu gunakan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen akan produk atau layanan yang perusahaan tawarkan.
Sebagai contoh, Dove seringkali membuat konten yang menginspirasi audien. Baik dari review pelanggan atau rekomendasi dari para ahli. Konten-konten tersebut dapat membangun kepercayaan audien akan produk atau layanan dari bisnis.
Manfaat Content Pillar untuk Digital Marketing
Content pillar yang berperan sebagai penopang dari berbagai strategi konten media sosial, ini akan memberikan beragama manfaat untuk mendukung strategi digital marketing bagi perusahaan atau bisnismu. Berikut adalah manfaat content pillar, diantaranya:
1. Memudahkan dalam Pembuatan Konten yang Berkualitas
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, content pillar berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan strategi konten untuk perusahaan atau bisnis. Ini berlaku untuk berbagai strategi konten apapun, baik media sosial, konten artikel, podcast, infografis, dan lain sebagainya.
Dengan adanya content pillar, kamu hanya perlu merumuskan konten turunan dari konten utama. Sebagai contoh, content pillar dari educational, kamu dapat memilih sub konten apa yang ingin kamu buat.
2. Menjaga Konsistensi Branding
Content pillar tidak hanya bermanfaat dalam memudahkan membuat konten, tapi juga untuk menjaga konsistensi branding. Dengan content pillar, dapat memastikan pesan yang disampaikan dapat tetap mencerminkan tujuan dari perusahaan atau bisnis.
3. Membantu Membuat Konten yang Relevan dengan Audien
Selain dibuat sesuai dengan nilai dan tujuan perusahaan, content pillar juga dibentuk sesuai dengan kebutuhan audien. Hal ini tentunya agar menjaga produk atau layanan bisnis tetap relevan dikonsumsi oleh audiens, sehingga tidak melenceng dari tujuan awal.
4. Manajemen Sumber Daya dan Waktu
Dengan menentukan content pillar yang tepat dan pemanfaatan yang optimal, kamu dapat lebih mudah mengelola media sosial menjadi lebih mudah. Content pillar sendiri akan membantumu dalam mempersempit ide konten, namun tetap dengan keunikan dan kreatif. Sehingga, pengelolaan media sosialmu akan lebih efektif dan efisien.
5. Mengoptimalkan SEO
Tidak hanya di media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Tiktok, content pillar juga mempunyai peran besar dalam pengoptimalan SEO di website. Adanya content pillar dapat membuat struktur website bisnis menjadi lebih rapi, sehingga akan memberikan kemudahan bagi user saat mengunjungi website bisnis perusahaanmu.
Nah, pengalaman user yang baik inilah yang dapat memberikan skor SEO yang baik. Hal ini disebabkan karena mesin pencari Google hanya dapat memindai sebuah situs secara keseluruhan, bukan hanya satu halaman.
6. Meningkatkan Konversi
Dalam dunia digital marketing, content pillar sangat diperlukan untuk mendukung konten yang tidak halnya menjadi pengenalan produk tetapi juga untuk meningkatkan penjualan. Terlebih lagi jika didukung dengan Call to Action (CTA) yang tepat dan menarik. Apabila kamu dapat membuat content pillar yang benar dan tepat, akan membantu dalam menjalankan strategi content marketing yang lebih efisien dan optimal.
Baca juga: 8 Alasan Pentingnya Admin Sosial Media untuk E-CommerceÂ
Cara Menentukan Content Pillar yang Tepat untuk Bisnis
Menentukan content pillar membutuhkan analisis yang mendalam dan strategi yang terencana. Berikut adalah langkah-langkah rinci untuk menentukan content pillar yang sesuai untuk bisnismu:
1. Analisis Audiens
Langkah pertama dan paling penting dalam menentukan content pillar adalah memahami audiens. Ini termasuk siapa mereka, apa kebutuhan mereka, dan tantangan apa yang mereka hadapi. Informasi ini akan sangat membantu dalam memilih pilar konten yang tepat dan memastikan konten yang dibuat akan menarik minat audiens. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menganalisis audiens:
- Persona Pelanggan: Persona adalah representasi semi-fiksi atau penggambaran khayal dari pelanggan idealmu berdasarkan data nyata. Tentukan faktor-faktor seperti demografi (umur, jenis kelamin, pekerjaan), minat, masalah, dan tujuan mereka.
- Data dari Media Sosial dan Google Analytics: Gunakan data dari media sosial dan Google Analytics untuk mengetahui demografi, perilaku, dan preferensi audiensmu. Misalnya, periksa jenis konten mana yang paling banyak diakses atau mendapatkan engagement tertinggi.
- Survei dan Wawancara Pelanggan: Bertanya langsung kepada audiensmu bisa memberikan wawasan mendalam tentang apa yang mereka butuhkan. Gunakan survei atau wawancara untuk memahami lebih lanjut tentang masalah dan keinginan mereka. Kamu dapat memanfaatkan fitur polling atau pertanyaan di media sosial seperti Instagram.
Contoh:
Jika kamu menjalankan bisnis perawatan kulit, hasil dari analisis audiens mungkin menunjukkan bahwa target audiensmu lebih tertarik pada informasi tentang bahan-bahan alami dalam produk skincare. Maka, content pillar Educational yang berfokus pada manfaat bahan alami bisa menjadi pilihan yang tepat.
2. Tentukan Tujuan Bisnis
Langkah berikutnya adalah menentukan tujuan bisnismu secara jelas. Content pillar harus selaras dengan misi, visi, dan tujuan jangka panjang perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa konten yang dibuat membantu mencapai tujuan tersebut. Apa saja contoh tujuan bisnis yang umum? Berikut diantaranya:
- Meningkatkan Brand Awareness: Jika tujuanmu adalah meningkatkan kesadaran akan brand, maka content pillar yang berfokus pada Inspirational atau Promotional mungkin lebih efektif.
- Meningkatkan Penjualan: Jika fokus utama adalah peningkatan penjualan, maka content pillar Promotional dengan konten yang mempromosikan produk, diskon, atau penawaran eksklusif akan sangat berguna.
- Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan: Jika ingin membangun kepercayaan pelanggan, content pillar Educational dan Conversational bisa membantu dengan memberikan konten informatif dan mendalam tentang produk atau layananmu.
Contoh:
Jika bisnismu bergerak di bidang jasa pembuatan visa, tujuan bisnis bisa jadi adalah untuk memperkuat kepercayaan audiens terhadap kemampuan perusahaan sebagai penyedia jasa pembuatan visa. Maka, content pillar Educational dan Conversational yang memberikan panduan langkah demi langkah atau diskusi tentang topik perjalanan atau membuat visa luar negeri dapat menjadi pilar utama.
3. Pelajari Konten Kompetitor
Melakukan riset terhadap kompetitor adalah langkah penting dalam menentukan content pillar yang kompetitif dan relevan. Dengan memahami bagaimana pesaingmu menyusun konten mereka, kamu bisa menemukan celah atau peluang yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat konten yang lebih unggul. Berikut ini adalah cara yang dapat kamu lakukan untuk mempelajari konten kompetitor:
- Audit Konten Kompetitor: Analisis konten yang sudah ada dari pesaingmu, termasuk jenis konten, format, dan topik yang mereka bahas. Lihat mana yang paling berhasil dan mana yang bisa kamu lakukan dengan lebih baik.
- Identifikasi Celah Konten (Content Gap): Temukan area atau topik yang belum dibahas secara mendalam oleh pesaing. Hal ini bisa menjadi peluang bagimu untuk menonjol dengan menghadirkan konten unik yang lebih kaya dan mendalam.
Contoh:
Jika kompetitor bisnismu fokus pada konten promosi produk tetapi jarang membahas ulasan mendalam dari pelanggan, kamu bisa menjadikan Inspiration atau Conversational sebagai pilar utama dengan fokus pada testimoni pelanggan dan cerita inspiratif tentang bagaimana produkmu telah membantu mereka.
4. Tentukan Topik yang Relevan dan Berkelanjutan
Setelah kamu memiliki pemahaman yang jelas tentang audiens, tujuan bisnis, dan kompetitor, langkah selanjutnya adalah menentukan topik-topik utama yang relevan dengan bisnismu dan bisa diolah menjadi konten dalam jangka panjang.
Topik-topik ini akan menjadi dasar dari content pillar yang kamu buat. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kamu lakukan ketika menentukan topik yang relevan dan berkelanjutan:
- Relevan dengan Produk/Layanan: Pastikan topik yang dipilih masih berhubungan langsung dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.
- Dapat Dikembangkan: Pilih topik yang bisa dikembangkan menjadi banyak jenis konten, seperti artikel blog, video, infografis, podcast, atau postingan media sosial.
- Memiliki Sub-Topik: Sub-topik atau sub-konten sendiri berfungsi sebagai pendukung dari topik utama sesuai dengan niche bisnismu. Misalnya, pada pilar konten Educational, kamu dapat memvariasi konten baik itu tentang tips dan trik, infografis, atau press release. Ini akan membantu jawaban yang mereka butuhkan.
- Melihat Tren Tren Terbaru: Selain relevan, kamu juga perlu mengetahui tren terbaru apa saja yang sesuai dengan niche bisnismu. Misalnya, jika bisnismu bergerak di bidang fashion, maka kamu dapat memanfaatkan tren gaya berpakaian terbaru.
- Hashtag: Tidak hanya konten yang relevan, elemen pendukung seperti hashtag juga perlu kamu susun dengan baik. Dalam hal ini, tentunya kamu perlu melakukan riset agar hashtag yang digunakan sesuai dengan tren dan topik konten.
Contoh:
Jika kamu menjalankan bisnis di industri fashion, beberapa topik relevan yang bisa menjadi pilar konten adalah tentang trend mode terbaru, dimana kamu dapat membuat konten yang berkaitan dengan tren fashion terkini.
Atau, kamu juga dapat membagikan konten edukasi seperti tips fashion atau tentang cara memadukan pakaian atau memilih pakaian yang sesuai dengan kepribadian mereka. Selain itu, tentunya kamu juga dapat melakukan konten promosi yang berkaitan dengan koleksi terbaru dari bisnismu.
5. Rencanakan Strategi Distribusi Konten
Menentukan content pillar juga perlu mempertimbangkan saluran distribusi yang akan kamu gunakan. Apakah kontenmu akan didistribusikan melalui media sosial, blog, email, atau platform lainnya? Setiap kanal memiliki cara distribusi dan audiens yang berbeda, sehingga topik dan format konten harus disesuaikan. Berikut ini adalah beberapa saluran distribusi konten yang dapat kamu gunakan:
- Blog dan Website: Konten yang lebih panjang, mendalam, seperti artikel edukatif, sangat cocok untuk blog atau website.
- Media Sosial: Di sini, kamu bisa membuat konten yang lebih pendek dan visual, seperti gambar, video singkat, dan infografis.
- Email Marketing: Email bisa digunakan untuk mengirimkan konten yang lebih personal, seperti penawaran khusus, panduan, atau konten edukatif eksklusif. Di sini, kamu juga dapat membangun koneksi dengan audienmu secara lebih dalam seperti dengan menyebutkan namanya.
Contoh:
Jika kamu menjalankan kampanye digital untuk produk kecantikan, content pillar Educational dapat didistribusikan melalui artikel blog yang mendalam tentang cara merawat kulit, sedangkan content pillar Promotional dapat berupa video pendek atau gambar produk di Instagram dan TikTok.
6. Lakukan Evaluasi dan Penyesuaian Secara Berkala
Setelah menentukan content pillar, penting untuk terus melakukan evaluasi dan penyesuaian berdasarkan performa konten. Gunakan metrik yang tepat seperti engagement rate, konversi, atau traffic ke situs untuk menilai apakah content pillar yang telah dipilih berhasil mencapai tujuan bisnis atau perlu diubah. Beberapa indikator untuk mengevaluasi progres strategi kontenmu diantaranya:
- Engagement Rate: Apakah audiens aktif berinteraksi dengan kontenmu?
- Conversion Rate: Apakah konten yang dibuat membantu meningkatkan penjualan atau menghasilkan leads?
- Traffic Website: Apakah content pillar berhasil menarik lebih banyak pengunjung ke situs webmu?
Untuk melihat hasil progress tersebut, kamu dapat memanfaatkan tools dari platform yang kamu gunakan. Seperti Instagram, kamu dapat memanfaatkan fitur insight pada akun bisnis, atau Google Analytic dan Google Search Console untuk melihat trafik pada konten website.
Contoh:
Jika kamu menyadari bahwa konten Entertainment di media sosialmu mendapatkan engagement lebih tinggi, sementara konten Educational di blog lebih banyak menghasilkan traffic organik, kamu bisa menyesuaikan fokusmu untuk memperkuat dua area ini di masa mendatang.
Membuat content pillar yang kuat adalah langkah penting untuk menciptakan strategi konten bisnis yang efektif. Dengan memilih pilar konten yang tepat, bisnis dapat memastikan bahwa konten selalu relevan, terstruktur, dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan.
Baca juga: Manfaat Sosial Media untuk Perkembangan Bisnismu
Naikin Level Bisnismu dengan Optimalkan Konten Media Sosial Bisnismu!
Apakah media sosial bisnismu kurang optimal? Kami hadir untuk membantu! Dengan layanan Social Media Management dari Berdikari Media, kamu bisa fokus pada bisnis, sementara kami yang mengurus semua kebutuhan media sosialmu. Mulai dari pembuatan konten kreatif, pengelolaan akun secara profesional, hingga strategi peningkatan engagement, semuanya kami atur agar media sosial bisnismu lebih hidup dan menarik pelanggan baru.
Tim kami akan membuat strategi yang sesuai dengan target audiens dan branding bisnismu. Setiap konten yang kami buat tidak hanya terlihat menarik, tetapi juga relevan dengan bisnismu, sehingga dapat meningkatkan interaksi dan kepercayaan audiens. Dari pembuatan konten grafis hingga caption yang engaging, kami pastikan semua elemen media sosialmu bekerja untuk mencapai tujuan bisnis.
Jangan buang waktu lagi untuk mengelola media sosial secara manual! Biarkan kami yang membantu mengembangkan bisnismu di platform digital dengan cara yang efisien dan terukur. Hubungi kami sekarang di 0812-3329-9937 untuk konsultasi gratis dan mari buat bisnismu semakian #NextLevel!