Di era digital seperti sekarang, persaingan bisnis semakin ketat. Karena itu, Kamu perlu cara yang kreatif agar produk atau layananmu bisa dikenal lebih luas. Salah satu strategi efektif yang bisa Kamu coba adalah membuat video animasi pembelajaran.
Media ini bukan hanya menarik secara visual, tapi juga mampu menyampaikan pesan secara jelas dan mudah dipahami oleh audiens. Video animasi pembelajaran kini banyak digunakan oleh berbagai kalangan, termasuk pengusaha.
Melalui video semacam ini, Kamu bisa menjelaskan fungsi produk, cara penggunaannya, hingga manfaatnya dengan cara yang menarik dan tidak membosankan.
Baca Juga: 7 Cara Mengelola Keuangan Perusahaan Agar Sehat
Cara Membuat Video Animasi Pembelajaran dengan Mudah
Membuat video animasi pembelajaran tidak bisa dilakukan secara asal. Ada tahapan-tahapan penting yang perlu Kamu perhatikan agar hasilnya benar-benar maksimal dan sesuai dengan tujuan bisnis. Yuk, simak langkah-langkahnya di bawah ini!
1. Tentukan Konsep yang Jelas
Langkah pertama adalah menentukan konsep video animasi yang ingin Kamu buat. Konsep ini bisa berupa ide utama atau pesan yang ingin Kamu sampaikan kepada audiens.
Misalnya, jika Kamu ingin memperkenalkan produk baru, fokuskan konsepnya pada manfaat dan cara penggunaan produk tersebut. Setelah itu, buatlah skenario dan alur cerita yang mengalir agar penonton mudah memahami isi video dari awal hingga akhir.
Konsep yang matang akan membantu Kamu menentukan gaya animasi, tone warna, hingga jenis musik yang sesuai dengan karakter bisnismu.
2. Tulis Naskah atau Script dengan Bahasa yang Sederhana
Setelah konsep disusun, Kamu perlu membuat naskah video animasi. Naskah berfungsi sebagai panduan untuk menentukan apa saja yang akan disampaikan melalui narasi dan visual.
Gunakan bahasa yang santai dan mudah dimengerti oleh audiens. Hindari istilah teknis yang terlalu rumit, kecuali jika target penonton mu memang sudah familiar dengan istilah tersebut.
Naskah yang baik tidak hanya menjelaskan produk, tetapi juga mengajak penonton untuk ikut terlibat secara emosional, misalnya dengan menyoroti masalah yang sering dihadapi pelanggan dan menunjukkan bagaimana produk Kamu bisa menjadi solusinya.
3. Buat Storyboard Sebagai Panduan Visual
Cara membuat video animasi pembelajaran selanjutnya yaitu, storyboard atay sketsa visual dari setiap adegan yang akan ditampilkan dalam video. Storyboard berfungsi seperti peta yang memudahkan Kamu atau tim produksi dalam memahami alur cerita.
Melalui storyboard, Kamu bisa memperkirakan durasi tiap adegan, komposisi gambar, dan urutan narasi yang pas.
Selain itu, storyboard juga membantu menghemat waktu dan biaya produksi karena seluruh proses animasi sudah terencana dengan baik sejak awal.
Baca Juga: 10+ Cara membuat Website untuk Bisnis Sendiri
4. Pilih Animasi dan Gambar yang Sesuai
Setelah storyboard selesai, saatnya Kamu memilih jenis animasi dan gambar yang akan digunakan.
Pastikan semua elemen visual mendukung pesan utama yang ingin disampaikan. Misalnya, jika Kamu ingin menciptakan kesan profesional, gunakan gaya animasi yang bersih dan minimalis.
Tapi jika Kamu menargetkan anak muda, animasi dengan warna-warna cerah dan gaya ilustrasi yang dinamis bisa jadi pilihan tepat. Jangan lupa, kualitas visual berperan besar dalam membentuk citra merek Kamu di mata audiens
5. Tambahkan Narasi yang Menguatkan Pesan
Tahap berikutnya adalah menambahkan narasi suara atau voice over pada video. Narasi ini berfungsi untuk menjelaskan isi video dengan cara yang lebih hidup dan menarik.
Gunakan suara yang terdengar alami dan ekspresif agar audiens tetap tertarik menyimak hingga akhir.
Pastikan pula gaya bicara dan intonasinya sesuai dengan karakter brand Kamu, formal, santai, atau edukatif.
6. Lakukan Penyuntingan dan Revisi
Setelah seluruh elemen selesai digabungkan, jangan langsung terburu-buru mempublikasikannya. Lakukan proses suntingan dan revisi terlebih dahulu.
Periksa apakah video sudah sesuai dengan naskah dan konsep awal. Pastikan durasi tidak terlalu panjang, transisi antar adegan berjalan halus, serta tidak ada kesalahan pada teks, gambar, atau narasi.
Kamu juga bisa meminta pendapat dari rekan kerja atau tim marketing untuk mendapatkan masukan sebelum video benar-benar dirilis.
Baca Juga: 10+ Contoh Company Profile Perusahaan CV yang Baru Berdiri
7. Publikasikan di Platform yang Tepat
Langkah terakhir adalah mempublikasikan video animasi pembelajaran yang sudah Kamu buat. Pilih platform yang paling sesuai dengan target audiens.
Jika Kamu menargetkan pelanggan muda, media sosial seperti Instagram, TikTok, atau YouTube bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, jika audiensmu lebih profesional, LinkedIn atau website perusahaan akan lebih cocok.
Jangan lupa tambahkan deskripsi menarik dan ajakan bertindak (CTA) seperti “Kunjungi website kami untuk tahu lebih banyak!” agar penonton terdorong melakukan aksi setelah menonton video tersebut.
Cara membuat video animasi pembelajaran untuk bisnis memang terlihat sederhana. Meski demikian, Kamu harus melakukannya dengan teliti. Hal ini bertujuan agar video yang dibuat menarik perhatian audiens.