Situasi perekonomian dunia, termasuk Indonesia penuh ketidakpastian. Harga kebutuhan pokok terus naik, sementara pendapatan cenderung tetap. Lantas, bagaimana cara atur gaji in this economy.
Menghadapi kondisi ekonomi yang serba mahal memang menantang, tapi bukan berarti mustahil. Dengan metode yang tepat, Kamu bisa tetap tenang menghadapi “in this economy” tanpa harus mengorbankan tabungan.
Baca Juga: Manfaat Asuransi Bisnis, Bikin Untung atau Buntung?
Cara Atur Gaji In This Economy
Harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik memang bikin pusing, apalagi kalau gaji terasa segitu-gitu saja. Tapi tenang, ada beberapa cara yang bisa Kamu lakukan supaya keuangan tetap aman dan tabungan nggak ikut lenyap:
1. Gunakan Metode 50/30/20
Pernah dengar metode 50/30/20? Cara ini cukup sederhana. Kamu bisa mengalokasikan 50% gaji untuk kebutuhan pokok, seperti makan, tempat tinggal, listrik, air, transportasi, dan cicilan penting.
Selain itu, Kamu bisa menggunakan 30% untuk keinginan atau hiburan dan 20% untuk tabungan atau investasi. Catat semua pengeluaran vital, lalu cek apakah 50% pendapatanmu cukup menutupnya.
Jika ternyata kurang, Kamu bisa ambil sedikit dari porsi hiburan. Yang penting, bagian tabungan sebisa mungkin tetap utuh, karena dana inilah yang akan jadi penyelamat saat kondisi mendesak.
2. Terapkan Gaya Hidup Frugal
Di tengah ekonomi yang penuh ketidakpastian, gaya hidup frugal alias hemat bisa jadi senjata ampuh. Hemat di sini bukan berarti pelit habis-habisan, tapi lebih ke cerdas mengatur pengeluaran.
Mulailah dengan memasak sendiri dibanding beli makanan siap saji. Selain lebih sehat, jelas lebih irit. Manfaatkan juga transportasi umum semaksimal mungkin, selain biaya lebih murah, Kamu juga bisa mengurangi pengeluaran harian secara signifikan.
Punya anggaran hiburan tiap bulan? Boleh saja, tapi bukan berarti harus dihabiskan. Kalau sisa, alihkan ke tabungan atau dana darurat supaya keuangan Kamu makin aman.
3. Tambah Penghasilan Lewat Keahlian
Kalau pengeluaran sudah ditekan tapi tetap terasa mepet, saatnya mencari penghasilan tambahan. Terlebih saat ini sudah banyak perusahaan yang mempekerjakan karyawan paruh waktu atau freelance.
Cobalah memperdalam keahlian yang Kamu miliki, misalnya lewat kursus online, workshop, atau seminar pengembangan diri.
Selain menambah wawasan, langkah ini bisa membuka peluang baru. Bangun jaringan pertemanan dan profesional, karena dari sana sering muncul peluang kerja sampingan atau proyek tambahan yang bisa menambah pemasukan.
4. Atur Gaji Lebih Rapi dengan Formula 40-30-20-10
Mengatur keuangan dengan gaji pas-pasan memang butuh strategi khusus. Jika metode 50/30/20 terasa sulit diterapkan, Kamu bisa mencoba formula 40-30-20-10. Rumus ini membantu membagi penghasilan ke dalam porsi yang lebih detail.
Alokasikan sekitar 40 persen dari gaji untuk biaya hidup sehari-hari dan tagihan rutin, 30% untuk cicilan atau utang dan 20% untuk Tabungan
Menabung harus tetap jadi prioritas. Porsi 20 persen ini disarankan untuk disimpan secara konsisten, baik untuk tabungan jangka pendek, rencana besar, maupun investasi jangka panjang. Sementara 10% untuk dana darurat yang bisa menolong di situasi sulit.
5. Manfaatkan Program Karyawan dan Tunjangan
Banyak perusahaan menyediakan beragam program kesejahteraan bagi karyawan. Bentuknya bisa berupa asuransi kesehatan, tunjangan pendidikan, subsidi transportasi, hingga bantuan perumahan.
Sayangnya, tidak sedikit karyawan yang abai atau tidak mengetahui detail fasilitas ini. Karena itu, luangkan waktu untuk menanyakan langsung ke bagian SDM atau membaca ulang buku kebijakan perusahaan.
Dengan memanfaatkan tunjangan tersebut, beban pengeluaran pribadi, misalnya biaya pengobatan, uang sekolah anak, atau cicilan rumah bisa berkurang. Dana yang biasanya habis untuk kebutuhan tersebut dapat dialihkan ke tabungan.
6. Gunakan Kartu Kredit dan Paylater secara Bijak
Kartu kredit dan layanan paylater memudahkan transaksi, tetapi keduanya tetap memiliki risiko jika tidak dikelola. Buat aturan tertulis atau pos anggaran khusus untuk pelunasan setiap bulannya.
Gunakan kartu kredit hanya saat memang dibutuhkan, seperti untuk pembelian kebutuhan mendesak atau saat ada promo yang benar-benar menguntungkan. Jika bulan itu tidak ada keperluan mendesak, jangan merasa harus menggunakannya.
Kebiasaan menahan diri ini akan menjaga keuangan tetap sehat. Sisa dana yang tidak terpakai bisa dipindahkan ke tabungan berjangka atau reksa dana agar lebih produktif.
Baca Juga: Awas! 7 Kebiasaan Ini Bikin Susah Kaya, Nomor 3 Sering Dilakukan Banyak Orang
7. Susun Daftar Impian Beserta Target Waktu
Cara Atur gaji yang selanjutnya yaitu, menyusun daftar impian beserta target waktu. Dengan cara ini, setiap mimpi mulai dari memiliki mobil, merenovasi rumah, hingga berangkat umrah atau haji bisa terealisasi.
Sebagai contoh, tiga tahun ke depan Kamu bisa menargetkan pembelian mobil secara tunai, lima tahun untuk membeli rumah, dan tujuh tahun untuk menunaikan ibadah haji.
Berkat daftar impian seperti ini, Kamu dapat menghitung berapa besar tabungan yang harus disisihkan setiap bulan dan instrumen investasi apa yang sesuai.
Cara Atur gaji in this economy memang cukup sulit. Sebab gaya hidup di zaman modern cenderung mahal, sementara pendapatan hanya segitu-gitu saja. Meski demikian, Kamu bisa menerapkan cara di atas agar hidup semakin sejahtera.