Home » Article » Bikin Kaya! Ini Dia Aplikasi Jual Foto Terbaik 2025, Cara Mudah dan Proses Cepa

Bikin Kaya! Ini Dia Aplikasi Jual Foto Terbaik 2025, Cara Mudah dan Proses Cepa

Bikin Kaya! Ini Dia Aplikasi Jual Foto Terbaik 2025, Cara Mudah dan Proses Cepa

Pernah nggak sih Kamu merasa galeri HP penuh dengan foto-foto keren, tapi akhirnya cuma tersimpan jadi koleksi pribadi? Padahal, sudah ada aplikasi jual foto terbaik 2025 yang bisa menghasilkan cuan puluhan hingga ratusan ribu.

Tidak harus jadi fotografer profesional dulu untuk bisa mendapatkan uang, bahkan Kamu yang hanya hobi memotret pemandangan, makanan, atau momen sehari-hari juga bisa mencobanya.

Baca Juga: Sering Dijadikan Investasi, Benarkah Harga Jual Beli Emas Terpaut Jauh?

Di era digital seperti sekarang, kebutuhan akan foto berkualitas sangat tinggi. Banyak perusahaan, desainer, penulis, hingga pemilik website membutuhkan foto untuk mempercantik konten mereka.

Nah, di situlah kesempatan Kamu terbuka lebar. Foto-foto yang selama ini hanya tersimpan di galeri bisa Kamu unggah ke aplikasi khusus penjualan foto. Jika ada yang membelinya, Kamu akan mendapatkan komisi.

Rekomendasi Aplikasi Jual Foto Terbaik 2025

Meski jual foto bukan hal baru, namun masih sedikit masyarakat yang mengetahuinya. Padahal sudah banyak aplikasi jual foto yang terbukti membayar. Jika Kamu tertarik mencoba, gunakan aplikasi di bawah ini:

1. Getty Images dan iStock

Kalau Kamu sudah lama berkecimpung di dunia fotografi, pasti nggak asing dengan Getty Images. Website ini termasuk salah satu penyedia foto stok premium. Artinya, harga per foto biasanya lebih mahal dibandingkan platform microstock. K

Meski jumlah penjualannya lebih sedikit, nilai per lisensi yang Kamu dapatkan bisa lebih besar. Getty Images memberikan komisi sekitar 20% untuk foto dan 25% untuk video, sehingga bisa memberi keuntungan yang besar.

Selain itu, ada juga iStock, yang sebenarnya masih berada di bawah naungan Getty Images. Bedanya, iStock lebih fokus pada kategori microstock, dengan harga yang lebih terjangkau untuk pembeli.

Tapi jangan khawatir, meski harga per foto lebih rendah, volume penjualannya cenderung lebih tinggi. Kontributor iStock biasanya memperoleh komisi sekitar 15–45% tergantung performa dan lisensi.

2. Unsplash dan Unsplash+

Mungkin Kamu sudah tahu bahwa Unsplash merupakan website penyedia foto gratis. Banyak desainer, blogger, hingga pebisnis yang memanfaatkan koleksi foto di platform ini. Tapi sekarang, Unsplash punya layanan baru bernama Unsplash+.

Lewat Unsplash+, Kamu bisa menjual foto untuk tujuan komersial. Sistemnya berbeda dengan Getty atau iStock.

Unsplash+ memberikan kompensasi satu kali untuk setiap foto yang diterima, yaitu sekitar $5–$30 per gambar (sekitar Rp78.000–Rp470.000).

Model pembayaran ini cocok banget buat Kamu yang ingin hasil karya tetap bisa dinikmati banyak orang secara gratis di Unsplash, tapi tetap dapat bayaran ketika fotomu digunakan secara profesional lewat Unsplash+.

Baca Juga: Pengen Jadi Crazy Rich di Usia Muda? Ternyata Begini Cara Meningkatkan Omset Bisnis dengan Mudah dan Cepat

3. Shutterstock

Kalau bicara soal website stok foto, Shutterstock jelas nggak boleh ketinggalan. Platform ini termasuk salah satu yang paling populer di dunia, bahkan sudah membayar lebih dari $1 miliar kepada kontributornya selama 15 tahun terakhir.

Di sini, Kamu bisa menjual foto, video, vektor, hingga musik. Semakin banyak karyamu yang dilisensi, semakin tinggi pula tingkat penghasilanmu. Shutterstock membagi komisi ke dalam 6 level berbeda, dengan kisaran 15–40% per penjualan.

Selain dari penjualan foto, Kamu juga bisa mendapat penghasilan tambahan melalui program referral. Misalnya, saat ada pengguna baru yang mendaftar lewat link referral Kamu, Kamu akan mendapat komisi kecil dari setiap unduhan karya mereka.

Bahkan, kalau pembeli mendaftar menggunakan link Kamu, bonusnya bisa mencapai $200 (sekitar Rp3,1 juta) dari pembayaran pertama mereka. Lumayan banget kan?

4. Alamy

Aplikasi jual foto yang selanjutnya yaitu Alamy, sebuah website asal Inggris yang juga menerima berbagai jenis konten visual, mulai dari foto, vektor, hingga video.

Alamy dikenal cukup ramah untuk kontributor karena memberikan keleluasaan penuh dalam mengelola karya. Foto-foto yang Kamu upload nggak akan diedit oleh pihak Alamy, jadi kontrol sepenuhnya tetap ada di tangan Kamu.

Jika Kamu masih pelajar, ada keuntungan spesial. Kamu bisa mendapat komisi 100% selama dua tahun pertama setelah mendaftar sebagai kontributor.

Dengan begitu, platform ini sangat cocok buat Kamu yang masih belajar fotografi tapi ingin mulai menghasilkan uang dari karya.

5. Dreamstime

Dreamstime merupakan salah satu penyedia media microstock dengan sistem bebas royalti. Jangan remehkan, platform ini sudah dipakai lebih dari 40 juta pengguna di seluruh dunia dengan koleksi lebih dari 200 juta file.

Model pembagian hasil di Dreamstime cukup menarik. Kontributor bisa mendapatkan komisi 25–50%, sementara karya eksklusif diberi bonus tambahan 10%. Kalau Kamu memilih untuk menjadi kontributor eksklusif, keuntungan yang ditawarkan lebih besar.

Selain itu, Dreamstime juga punya program referral yang bisa memperpanjang sumber penghasilanmu. Setiap kali Kamu berhasil mengajak orang lain mendaftar, Kamu akan memperoleh 10% dari keuntungan kotor transaksi mereka selama tiga tahun ke depan.

Biar makin mudah, aplikasi jual foto ini menyediakan berbagai tool promosi seperti link, banner, lencana, hingga plugin WordPress. Cocok banget buat Kamu yang aktif bikin konten atau punya blog pribadi.

Cara Jual Foto Secara Online

Setelah mengetahui aplikasi jual foto terbaik, Kamu bisa mencobanya sekarang. Jika masih awam, Kamu bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini:

1. Tentukan Niche Fotografi yang Tepat

Langkah pertama untuk bisa jual foto di internet adalah memilih niche atau spesialisasi. Dengan menentukan niche, kamu bisa menemukan audiens yang lebih tepat dan menarik calon pembeli yang benar-benar membutuhkan karya fotografimu.

Jika masih bingung mau fokus di mana, coba lakukan eksperimen dulu dengan berbagai gaya fotografi. Misalnya, foto pemandangan, makanan, produk, potret manusia, hingga foto traveling.

Kamu juga bisa memanfaatkan riset keyword untuk melihat seberapa banyak orang mencari gaya fotografi tertentu di internet. Strategi ini akan membantumu menentukan niche mana yang paling berpotensi mendatangkan penghasilan.

2. Pilih Platform untuk Menjual Foto

Setelah punya spesialisasi, langkah berikutnya adalah memilih platform tempat kamu menjual foto. Secara umum, ada dua kategori yang bisa kamu pilih: website fotografi stock dan non-stock.

Kalau kamu ingin cara yang praktis, menjual foto di website stock adalah pilihan paling mudah. Platform ini biasanya sudah menyediakan semuanya: mulai dari hosting, penjualan, hingga promosi. Kamu tinggal mengunggah foto sesuai aturan mereka.

Namun, ada syarat yang harus kamu ikuti, seperti resolusi minimal, tema tertentu, hingga lisensi. Selain itu, penghasilanmu akan dipotong untuk dibagi dengan pihak platform.

3. Perhatikan Legalitas Karya

Satu hal penting yang sering diabaikan adalah masalah hak cipta. Perlu kamu tahu, semua foto yang kamu buat otomatis memiliki hak cipta begitu dipublikasikan, bahkan di media sosial sekalipun.

Saat memilih aplikasi jual foto secara online, berarti kamu memberikan lisensi kepada pembeli agar mereka bisa menggunakan fotomu sesuai aturan yang berlaku. Namun, hak cipta tetap ada di tanganmu sebagai fotografer.

Baca Juga: 10 Elemen Company Profile yang Harus Ada!

Karena itu, pastikan foto yang kamu jual benar-benar milikmu, bukan hasil menjiplak atau mengambil dari orang lain. Dengan begitu, kamu bisa berjualan dengan aman tanpa khawatir terkena masalah hukum.

Nah, itulah beberapa aplikasi jual foto terbaik yang bisa dijadikan sebagai pilihan. Aplikasi di atas terpercaya dan terbukti membayar, sehingga Kamu bisa menjadikannya sebagai sumber cuan.

Scroll to Top