Emas sejak dulu dikenal sebagai instrumen investasi yang relatif aman. Tak heran jika banyak orang memilih emas batangan sebagai cara menyimpan kekayaan. Namun, sering muncul pertanyaan, kenapa harga jual beli emas emas terpaut jauh?.
Sebagai contoh, pada Sabtu (6/9), harga emas batangan Antam tercatat Rp2,044 juta per gram. Sementara itu, harga buyback atau harga beli kembali dipatok Rp1,891 juta per gram.
Dengan demikian, ada selisih sekitar Rp153 ribu per gram. Selisih ini tentu menimbulkan rasa penasaran, apalagi bagi investor pemula.
Harga jual emas adalah harga yang ditetapkan penjual (misalnya Antam atau toko emas) ketika konsumen membeli emas.
Sementara harga buyback adalah harga yang ditawarkan penjual ketika mereka membeli kembali emas dari konsumen. Dengan kata lain, harga jual selalu lebih tinggi karena di dalamnya terdapat margin keuntungan serta komponen biaya lain.
Faktor yang Mempengaruhi Selisih Harga
Menurut analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, selisih harga jual dan buyback emas sebenarnya tidak terlalu besar. Salah satu faktor utama yang memengaruhi adalah volatilitas harga emas.
Dalam beberapa tahun terakhir, harga emas cenderung lebih bergejolak, sehingga selisih harga wajar terjadi.
Selain itu, di Indonesia, mekanisme pasar juga memengaruhi harga. Khususnya pada emas batangan Antam, harga buyback ditentukan langsung oleh perusahaan.
Hal ini berbeda dengan pasar tradisional, di mana harga masih bisa dinegosiasikan. Kadang, justru di pasar tradisional selisih harga bisa lebih besar.
Selisih harga jual dan buyback juga dipengaruhi oleh ukuran emas. Untuk emas dengan ukuran besar, misalnya kiloan, gap harga relatif kecil. Sebaliknya, untuk emas ukuran kecil seperti 1 gram, selisihnya biasanya lebih besar.
Hal ini terjadi karena emas dalam ukuran besar umumnya dimiliki investor dengan modal lebih tinggi dan daya tawar yang lebih kuat.
Mereka bisa mendapatkan harga yang lebih baik dibanding masyarakat awam yang membeli atau menjual emas dalam ukuran kecil.
Sementara itu, pengamat pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi, menambahkan bahwa adanya selisih harga juga dipengaruhi oleh faktor biaya tambahan, seperti ongkos produksi dan sertifikat keaslian emas.
Menurutnya, selisih harga beli dan jual biasanya sekitar Rp100 ribu, yang dihitung sebagai kompensasi atas biaya tersebut.
Dalam hal ini, yang menentukan harga pasar adalah market maker. Untuk emas batangan di Indonesia, peran tersebut dipegang oleh Antam. Sehingga wajar jika harga buyback yang mereka tetapkan tidak sama persis dengan harga jual.
7 Aplikasi Investasi Emas yang Terpercaya
Jual beli emas kini bisa dilakukan secara digital. Artinya, Kamu tak perlu repot-repot datang ke toko emas untuk melakukan investasi. Meski demikian, Kamu harus selektif saat memilih aplikasi. Berikut daftar aplikasi investasi emas yang terpercaya:
1. BukaEmas (Bukalapak)
BukaEmas yang tersedia di aplikasi Bukalapak memungkinkan pengguna membeli emas digital dengan modal super kecil, yakni hanya Rp100 atau setara dengan 0,0001 gram emas.
Aplikasi ini sangat cocok untuk Kamu yang ingin mencoba-coba investasi emas tanpa harus menanggung risiko besar.
Keunggulan lainnya, emas digital yang terkumpul dapat ditarik menjadi emas fisik dengan minimal berat 1 gram. Jadi, meskipun mulai dengan nominal kecil, Kamu tetap bisa merasakan kepemilikan emas batangan sesungguhnya.
2. Pluang Syariah
Bagi Kamu yang mencari investasi sesuai prinsip Islam, Pluang Syariah hadir sebagai solusi tepat. Produk ini dirancang agar seluruh proses investasi emas berjalan sesuai hukum syariah, sehingga terhindar dari praktik yang mengandung riba.
Selain itu, Pluang Syariah juga memberikan fleksibilitas penarikan emas fisik mulai dari 1 gram Antam.
Hal ini tentu menambah kenyamanan, terutama bagi investor yang ingin memegang emas batangan dengan jaminan keaslian tinggi.
3. Dana eMAS
Dana eMAS adalah hasil kolaborasi antara Pluang dan PT PG Berjangka. Melalui layanan ini, pengguna bisa membeli emas digital mulai dari 0,0001 gram. Pembayaran pun sangat praktis karena dapat dilakukan menggunakan saldo Dana atau fitur OneKlik.
Keamanan investasi di Dana eMAS terjamin, karena seluruh emas nasabah disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Selain itu, layanan ini juga sudah terdaftar di Bappebti, sehingga legalitasnya tidak perlu diragukan lagi.
4. Bareksa
Bareksa dikenal luas sebagai aplikasi investasi dengan fitur lengkap. Tidak hanya reksa dana dan surat berharga negara (SBN), platform ini juga menawarkan layanan investasi emas digital.
Dengan modal awal Rp50.000, Kamu sudah bisa mulai menabung emas di Bareksa. Layanan ini bekerja sama dengan IndoGold dan Pegadaian, sehingga keamanan serta aksesibilitasnya terjamin.
Bagi investor yang ingin aplikasi multifungsi dengan banyak pilihan instrumen investasi, Bareksa bisa menjadi opsi menarik.
5. LakuEmas
Pilihan lain yang tidak kalah menarik adalah LakuEmas. Platform ini memungkinkan pengguna berinvestasi emas mulai dari Rp50.000. Salah satu keunggulan yang membuatnya berbeda adalah bebas pajak saat melakukan penarikan emas fisik.
Investor hanya perlu membayar biaya cetak dan sertifikat sesuai ukuran emas yang ditarik.
Dengan begitu, hasil investasi emas bisa dinikmati tanpa tambahan beban pajak, sehingga lebih efisien untuk jangka panjang.
6. Shopee Tabungan Emas
Banyak orang ingin mulai berinvestasi, tetapi sering kali terhambat karena modal awal yang dianggap terlalu besar. Kini, hal tersebut tidak lagi menjadi masalah, karena Shopee Tabungan Emas hadir sebagai solusi praktis dengan modal yang terjangkau.
Hanya dengan Rp5.000, siapa pun sudah bisa membuka rekening tabungan emas melalui aplikasi Shopee. Dengan aplikasi ini, Kamu bisa melakukan jual beli emas sesuai dengan dana yang dimiliki.
Kehadiran aplikasi ini tentu memberikan banyak manfaat. Terlebih Kamu tak harus repot datang ke toko emas atau menyiapkan dana besar di awal. Sebab, jual beli emas bisa dilakukan secara online.
7. Pegadaian Digital
Investasi emas kini semakin mudah berkat hadirnya layanan digital. Salah satu pionir yang sudah dikenal luas di Indonesia adalah Pegadaian Digital. Melalui platform ini, Kamu dapat menabung emas secara online dengan cara yang lebih praktis.
Untuk membuka rekening tabungan emas di Pegadaian Digital, Kamu hanya perlu menyiapkan modal awal sebesar Rp50.000. Nominal ini tentu sangat ramah di kantong, baik bagi pekerja muda maupun masyarakat umum yang baru belajar berinvestasi.
Setelah memiliki rekening, pengguna bisa melakukan pembelian emas mulai dari 0,01 gram. Dengan fleksibilitas ini, menabung emas tidak lagi terasa berat karena bisa dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan.
Kenapa Investasi Digital Lebih Disarankan?
Emas sejak dulu dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang aman dan stabil. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, kini hadir cara baru yang lebih praktis, yaitu investasi emas digital.
Melalui layanan emas digital, Kamu tidak perlu lagi datang ke toko emas atau pegadaian. Cukup dengan aplikasi di ponsel, transaksi jual beli emas bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
Salah satu keunggulan utama dari emas digital adalah modalnya yang sangat terjangkau. Jika biasanya membeli emas batangan memerlukan dana besar, investasi emas digital bisa dimulai hanya dengan puluhan ribu rupiah.
Bahkan ada platform yang memperbolehkan pembelian mulai dari Rp100 atau 0,0001 gram emas.
Dengan begitu, siapa pun bisa menabung emas secara bertahap sesuai kemampuan. Tidak perlu menunggu memiliki uang jutaan rupiah untuk bisa memulai investasi. Bahkan, Kamu bisa melakukan jual beli emas di berbagai aplikasi.